SINUSITIS

SINUSITIS

SINUSITIS

undefined

Penyebab Sinusitis

Kondisi ini dapat terjadi akibat virus, bakteri, atau jamur yang menyebabkan sumbatan pada sinus atau pembengkakan.

Beberapa penyebab umum untuk kondisi kronis meliputi:

  • Polip hidung. Pertumbuhan jaringan ini dapat menyumbat saluran hidung atau sinus.
  • Deviasi septum hidung. Septum yang bengkok (dindin di antara lubang hidung) dapat membatasi atau menyumbat saluran sinus. Hal tersebut membuat gejala menjadi lebih buruk.
  • Kondisi medis lainnya. Komplikasi dari kondisi seperti cystic fibrosis, HIV< dan penyakit terkait sistem kekebalan lainnya dapat menyebabkan penyumbatan hidung.
  • Infeksi saluran pernapasan. Kondisi seperti pilek, dapat menebalkan selaput sinus dan menghalangi drainase lendir. Penyebab infeksi ini biasanya virus atau bakteri. 
  • Alergi. Peradangan yang terjadi akibat alergi dapat menyumbat sinus. 

Jenis Sinusitis 

Pengelompokan kondisi ini akan berdasar pada durasi gejala yang muncul. Berikut adalah penjelasannya: 

  • Akut. Jenis akut berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.
  • Subakut. Jenis ini umumnya berlangsung antara 4 hingga 12 minggu.
  • Kronis. Jenis kronis atau berkepanjangan umumnya berlangsung lebih dari 12 minggu. Kondisi ini juga dapat berlanjut hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. 

 

Faktor Risiko

Terdapat berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini, antara lain:

  • Adanya kelainan struktur atau bentuk dari saluran hidung, seperti polip hidung atau penyimpangan septum hidung.
  • Masalah pernapasan yang penyebabnya oleh sensitivitas terhadap obat-obatan jenis tertentu.
  • Pengidap asma, orang yang mengidap asma lebih rentan mengalami kondisi kronis.
  • Terpapar asap rokok secara berlebihan dan jangka waktu panjang.
  • Gejala alergi yang muncul bagi sebagian orang.
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah.
  • Rutin menyelam dan berenang.
  • Mengalami infeksi gigi.
  • Alami cedera hidung
  • Adanya benda asing yang tersangkut di hidung.

Pada anak-anak, hal-hal yang dapat meningkatkan risiko alami kondisi ini, meliputi:

  • Memiliki alergi.
  • Terjangkit dari anak-anak lain di tempat penitipan anak atau sekolah.
  • Menggunakan dot.
  • Minum botol sambil berbaring telentang.
  • Banyak menghirup asap di lingkungan sekitarnya.
 

Gejala Sinusitis

Gejala kondisi ini akan tergantung pada usia dan jenis yang pengidapnya alami. Pada jenis kronis, gejalanya dapat menyerupai gejala sinusitis akut.

Tetapi sinusitis kronis menimbulkan gejala yang lebih ringan dan berlangsung lebih lama.

Namun, secara umum gejala dari kondisi ini mirip dengan flu biasa dan gejalanya dapat meliputi: 

  • Penurunan indera penciuman.
  • Demam.
  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Sakit kepala akibat tekanan sinus.
  • Kelelahan.
  • Batuk. 

Pada anak, kondisi ini dapat menimbulkan gejala umum berupa: 

  • Gejala pilek yang tidak membaik dalam 10 hingga 14 hari. 
  • Gejala alergi yang tidak merespon pengobatan
  • Batuk berkepanjangan
  • Demam tinggi dengan suhu melebihi 39 ° Celcius. 
  • Adanya lendir kental berwarna hijau atau kuning keluar dari hidung.

Pengobatan Sinusitis

Sebagian besar kasus sinusitis terjadi akibat infeksi virus dan mungkin tidak memerlukan pengobatan. 

Untuk meringankan gejala kondisi ini akibat virus, pengidap dapat mengonsumsi obat bebas dan pengobatan rumahan dapat membantu meringankan gejalanya.

Selain itu, ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat dokter rekomendasikan:

1. Pengobatan untuk Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat adalah salah satu gejala sinusitis yang paling umum. Cobalah tips berikut untuk membantu mengurangi hidung tersumbat:

  • Untuk membantu meredakan rasa nyeri akibat tekanan sinus, tempelkan kain hangat dan lembap ke wajah dan dahi beberapa kali sehari.
  • Lakukan pembilasan hidung menggunakan tetes hidung saline yang aman untuk membantu membersihkan lendir yang kental dan lengket dari hidung. 
  • Melakukan kompres hangat untuk meredakan nyeri pada hidung dan sinus.
  • Minumlah air dan jus agar tetap terhidrasi dan membantu mengencerkan lendir. kamu bisa menggunakan obat OTC, seperti guaifenesin, yang mengencerkan lendir.
  • Gunakan pelembab udara di kamar tidur untuk menambah kelembapan udara.

2. Konsumsi Obat Nyeri

Dalam kasus yang jarang terjadi, sinusitis dapat memicu sakit kepala sinus atau tekanan pada dahi dan pipi.

Obat pereda nyeri yang tersedia bebas seperti acetaminophen dan ibuprofen dapat membantu meredakan gejala.

3. Antibiotik

Jika gejala tidak membaik dalam beberapa minggu, kemungkinan besar sinusitis terjadi akibat infeksi bakteri sehingga pengidapnya memerlukan antibiotik.

Jika pengidapnya menerima antibiotik, konsumsi antibiotik perlu mengikuti petunjuk dan resep dokter. 

Jangan berhenti minum obat lebih awal karena hal ini dapat resistensi antibiotik sehingga kondisi ini mungkin tidak sembuh sepenuhnya.

Pencegahan Sinusitis

Hingga saat ini belum ada cara pasti untuk mencegah terjadinya sinusitis. Namun, mungkin ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar risikonya dapat menurun, yaitu:

  • Berhenti merokok dan hindari menghirup asap orang lain.
  • Lebih rutin mencuci tangan, terutama saat ada orang di sekitar yang flu dan tidak menyentuh wajah sebelum tangan bersih.
  • Jauhi segala hal yang dapat memicu gejala alergi.

Jika terjadi masalah pada sinus, cobalah untuk memeriksakan gangguan tersebut secara rutin.

Dokter akan menentukan tindakan yang tepat agar masalah ini tidak mudah untuk kambuh.

Share this Post:
Bagian Pengembangan
Bagian Pengembangan dan Kemitraan RSUD Kabupaten Nunukan

Post Terkait:

Tinggalkan Komentar